Pada jam 9 malam menjelang lebaran saya barangkat mudik dari Surabaya menuju Malang dengan mengendarai sepeda motor seorang diri. Malam itu saya berniat langsung menuju makam mertua laki-laki saya untuk berkirim doa, karena tadi sore saya seharusnya sudah tiba di pemakaman untuk berkirim doa seperti tradisi pada umumnya sehari menjelang lebaran idul fitri.
Dalam hati saya berkata, "Biarpun kemalaman, saya harus datang ke pemakaman untuk mengirim doa ke mertua laki-laki saya beserta para leluhur saya lainnya. Saya akan mengajak makhluk halus penghuni pemakaman untuk mendoakan mertua beserta para leluhur saya lainnya".
Tepat jam 12 malam sepeda motor yang saya kendarai memasuki desa saya yang terletak di pinggir gunung di Malang Selatan. Karena hari terlalu malam, maka saya mengurungkan niat untuk menuju pekuburan tempat mertua laki-laki dimakamkan. Saya pun langsung pulang menuju rumah mertua perempuan saya, karena saya belum punya rumah sendiri waktu itu.
Saya mandi dan langsung tidur di samping istri dan anak. 30 menit kemudian rasa kantuk mulai merasuki tubuh. Ketika saya berada antara sadar dan tidur, tiba-tiba ada seorang wanita cantik bergaun putih dengan rambut panjang terurai berdiri di luar pintu kamar dengan wajah menatap saya. Anehnya, wanita itu berada di luar rumah tetapi saya bisa melihatnya dari dalam rumah atau dari dalam kamar saya.
Lantas saya mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum. Siapa kamu dan apa tujuanmu menemuiku?"
Wanita cantik itu menjawab, "Wa alaikum salam warrahmatullohi wabarokatuh. Saya adalah jin muslim yang menghuni pekuburan di utara. Saya datang untuk menagih janjimu".
Kemudian saya bertanya lagi, "Apakah janji saya terhadapmu?"
Wanita jin muslim tersebut menjawab, "Kamu berjanji akan datang ke pemakaman malam ini untuk mengajak kami mendoakan mertua dan para leluhurmu".
Seketika itu saya langsung teringat akan ucapan saya dalam hati ketika dalam perjalanan Surabaya-Malang, yaitu saya akan mengajak penghuni kuburan untuk ikut mendoakan para leluhur saya. Maka saya pun meminta maaf kepada jin muslim tersebut akan ucapan saya yang ternyata tidak saya tepati.
"Wahai jin muslim, mohon maaf bahwa malam ini saya tidak bisa datang ke pemakaman karena hari terlalu malam, jadi besok pagi saja", terang saya.
Namun wanita jin tersebut menolak alasan saya, ia menuntut sesuatu kepada saya, "Jika kamu tidak bisa datang ke pemakaman malam ini, saya minta kamu bersedia menikahi saya. Saya sangat mencintaimu".
Kontan saya terkejut dengan permintaan menikah dari jin muslim tersebut, karena hal itu dilarang dalam islam. Lantas saya menjelaskan kepadanya, "Kamu adalah muslim yang baik, namun tujuanmu salah. Islam melarang manusia menikah dengan jin. Maka kembalilah kamu ke pekuburan di utara dan menikahlah dengan bangsamu sendiri".
Mendengar ucapan saya, jin muslim cantik tersebut mengucapkan salam dan lantas menghilang. Setelah itu saya tertegun dan tidak bisa tidur hingga menjelang subuh. Paginya, saya menceritakan kejadian ini kepada istri dan keluarga saya.
Mereka menjelaskan kepada saya bahwa berhati-hatilah dalam bertutur kata maupun berpikir sesuatu yang berhubungan dengan makhluk halus, karena makhluk halus akan mendengarkan ucapan kita meskipun hanya di dalam fikiran kita. Janganlah memberi janji atau harapan apapun kepada makhluk halus, karena suatu saat ia akan menagihnya.
Dalam hati saya berkata, "Biarpun kemalaman, saya harus datang ke pemakaman untuk mengirim doa ke mertua laki-laki saya beserta para leluhur saya lainnya. Saya akan mengajak makhluk halus penghuni pemakaman untuk mendoakan mertua beserta para leluhur saya lainnya".
Tepat jam 12 malam sepeda motor yang saya kendarai memasuki desa saya yang terletak di pinggir gunung di Malang Selatan. Karena hari terlalu malam, maka saya mengurungkan niat untuk menuju pekuburan tempat mertua laki-laki dimakamkan. Saya pun langsung pulang menuju rumah mertua perempuan saya, karena saya belum punya rumah sendiri waktu itu.
Saya mandi dan langsung tidur di samping istri dan anak. 30 menit kemudian rasa kantuk mulai merasuki tubuh. Ketika saya berada antara sadar dan tidur, tiba-tiba ada seorang wanita cantik bergaun putih dengan rambut panjang terurai berdiri di luar pintu kamar dengan wajah menatap saya. Anehnya, wanita itu berada di luar rumah tetapi saya bisa melihatnya dari dalam rumah atau dari dalam kamar saya.
Lantas saya mengucapkan salam, "Assalamu'alaikum. Siapa kamu dan apa tujuanmu menemuiku?"
Wanita cantik itu menjawab, "Wa alaikum salam warrahmatullohi wabarokatuh. Saya adalah jin muslim yang menghuni pekuburan di utara. Saya datang untuk menagih janjimu".
Kemudian saya bertanya lagi, "Apakah janji saya terhadapmu?"
Wanita jin muslim tersebut menjawab, "Kamu berjanji akan datang ke pemakaman malam ini untuk mengajak kami mendoakan mertua dan para leluhurmu".
Seketika itu saya langsung teringat akan ucapan saya dalam hati ketika dalam perjalanan Surabaya-Malang, yaitu saya akan mengajak penghuni kuburan untuk ikut mendoakan para leluhur saya. Maka saya pun meminta maaf kepada jin muslim tersebut akan ucapan saya yang ternyata tidak saya tepati.
"Wahai jin muslim, mohon maaf bahwa malam ini saya tidak bisa datang ke pemakaman karena hari terlalu malam, jadi besok pagi saja", terang saya.
Namun wanita jin tersebut menolak alasan saya, ia menuntut sesuatu kepada saya, "Jika kamu tidak bisa datang ke pemakaman malam ini, saya minta kamu bersedia menikahi saya. Saya sangat mencintaimu".
Kontan saya terkejut dengan permintaan menikah dari jin muslim tersebut, karena hal itu dilarang dalam islam. Lantas saya menjelaskan kepadanya, "Kamu adalah muslim yang baik, namun tujuanmu salah. Islam melarang manusia menikah dengan jin. Maka kembalilah kamu ke pekuburan di utara dan menikahlah dengan bangsamu sendiri".
Mendengar ucapan saya, jin muslim cantik tersebut mengucapkan salam dan lantas menghilang. Setelah itu saya tertegun dan tidak bisa tidur hingga menjelang subuh. Paginya, saya menceritakan kejadian ini kepada istri dan keluarga saya.
Mereka menjelaskan kepada saya bahwa berhati-hatilah dalam bertutur kata maupun berpikir sesuatu yang berhubungan dengan makhluk halus, karena makhluk halus akan mendengarkan ucapan kita meskipun hanya di dalam fikiran kita. Janganlah memberi janji atau harapan apapun kepada makhluk halus, karena suatu saat ia akan menagihnya.