Beberapa "sesepuh" masyarakat jawa mengatakan bahwa setiap rumah yang dihuni oleh manusia dijaga oleh suatu makhluk yang secara khusus bertugas menjaga rumah yang sedang dihuni (bukan rumah kosong). Makhluk halus penjaga rumah ini bertugas menjaga rumah dari kerusakan maupun musibah atau bencana apapun yang menimpa rumah tersebut.
Sering diceritakan bahwa rumah yang ada penghuninya akan lebih kuat dan lebih awet daripada rumah kosong. Masyarakat jawa kuno percaya bahwa rumah yang ada penghuninya akan memiliki 'doyo" atau daya (kekuatan), dan itu tak lepas dari peran makhluk halus penjaga rumah. Makhluk halus ini mendapat tugas dari penguasanya untuk menjaga rumah manusia yang sedang dihuni.
Ketika rumah tersebut ditinggalkan oleh penghuninya dalam waktu lama atau dikosongkan, maka daya kekuatan tersebut akan hilang. Hal ini dikarenakan sang makhluk halus penghuni rumah tersebut ikut pergi dan kembali ke tempat asalnya.
Namun jika rumah kosog tersebut dihuni lagi oleh manusia, maka makhluk halus penjaga rumah akan kembali untuk menjaga rumah tersebut agar memiliki daya kekuatan terhadap kerusakan maupun bencana apapun.
Sering diceritakan bahwa rumah yang ada penghuninya akan lebih kuat dan lebih awet daripada rumah kosong. Masyarakat jawa kuno percaya bahwa rumah yang ada penghuninya akan memiliki 'doyo" atau daya (kekuatan), dan itu tak lepas dari peran makhluk halus penjaga rumah. Makhluk halus ini mendapat tugas dari penguasanya untuk menjaga rumah manusia yang sedang dihuni.
Ketika rumah tersebut ditinggalkan oleh penghuninya dalam waktu lama atau dikosongkan, maka daya kekuatan tersebut akan hilang. Hal ini dikarenakan sang makhluk halus penghuni rumah tersebut ikut pergi dan kembali ke tempat asalnya.
Namun jika rumah kosog tersebut dihuni lagi oleh manusia, maka makhluk halus penjaga rumah akan kembali untuk menjaga rumah tersebut agar memiliki daya kekuatan terhadap kerusakan maupun bencana apapun.